Senin, 19 April 2010

Awas, Virus Menyusup di File PDF


Jakarta - Acrobat File Format atau yang biasa disebut PDF boleh saja diklaim sangat aman untuk melihat sebuah dokumen. Saking amannya, perusahaan kartu kredit mengirim tagihannya melalui format ini.

Bahkan hampir semua bank menggunakannya untuk mengirimkan dokumen, surat penting, dan tagihan. Tetapi kini para pengguna format PDF harus lebih waspada. Para hacker berusaha membobol PC Anda menggunakan format ini.

Menurut Websense Security Labs, seperti yang dikutip detikINET dari India Times, Jumat (16/4/2010), Zbot Trojan atau yang biasa disebut 'Zeus' adalah sebuah virus yang akan mencuri setiap data pada PC yang terinfeksi. Virus tersebut menyebar sangat cepat melalui email. Sampai kini telah ditemukan 2.200 email terinfeksi di India.

"Jangan pernah membuka pesan attachment dengan nama 'Royal_Mail_Delivery_Notice.pdf' di dalamnya. Kebanyakan orang menganggap PDF adalah file yang aman sehingga tidak masalah untuk menyimpannya di PC. Tetapi tidak, PDF itu akan mengeluarkan beberapa file dan mengambil alih komputer. Anti-virus terbaru pun memiliki 80% risiko kesalahan dalam mendeteksi virus dalam file ini," ujar juru bicara Websense.

Cara kerja virus ini adalah menggandakan dirinya dalam sistem operasi Windows, tempat segala program vital berada dan mengubah registry komputer begitu virus aktif setiap kali PC dinyalakan.

"Registry adalah database yang ada dalam komputer. Berfungsi untuk melacak hardware, software dan informasi lainnya. Contohnya saja, ketika software baru telah diinstal maka registry akan menampung segala informasi mengenai software itu," tutupnya.

Sumber : http://www.detikinet.com

Selasa, 13 April 2010

Radio 2.0 Bukan Sekadar Radio Online


Jakarta - Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mau tidak mau memaksa industri penyiaran untuk ikut menyesuaikan diri. Radio konvensional bisa jadi akan tertinggal jika tidak melakukan transformasi inovasi teknologi yang ada.

e-Broadcasting Institute (eBI) misalnya, sebagai lembaga independen penyedia layanan teknologi Radio 2.0 menyebut industri radio sudah memasuki revolusi.

Dengan teknologi Radio 2.0, siaran radio akan dapat dinikmati pendengar secara analog (AM/FM), digital, internet & mobile (live streaming dan podcasting) dan situs jejaring (facebook, twitter, dll).

"Substansi teknologi Radio 2.0 adalah memanfaatkan teknologi terkini untuk mendukung semua aspek yang berkaitan dengan radio. Tapi teknologi Radio 2.0 ini bukan semata-mata radio di internet saja," ujar Hemat Dwi Nuryanto, Chairman eBI, saat ditemui di sela-sela Seminar Nasional Teknologi dan Bisnis Radio 2.0 di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Selasa (13/4/2010).

Tidak hanya cara mendengarkan radio saja yang dikembangkan dengan Radio 2.0. Bagaimana pekerja di stasiun radio berkoordinasi, monitoring pemasang iklan, hingga pengawasan siaran pun dapat dilakukan secara real time.

"Teknologi tersebut memungkinkan siaran streaming, podcasting, dan semua data yang dibutuhkan stakeholder dapat diperoleh secara online, real time," jelasnya.

Selama ada koneksi internet, pekerja di radio dapat me-manage dan me-monitor seluruh kegiatan siaran, mulai dari perencanaan materi siaran, jadwal iklan, hingga susunan lagu.

"Semua orang hampir tidak perlu lagi ke studio untuk mengatur siaran. Hanya penyiarnya saja yang datang," tambahnya. Dengan begitu, pekerja di radio dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas siaran.

Sumber : http://www.detikinet.com