Pada pokok bahasan ini saya akan menjelaskan tentang konflik eksternal pada perusahaan. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara perusahaan dengan perusahaan atau organisasi lain. Dalam hal ini misalnya sebuah perusahaan A yang memproduksi produk tertentu mampu menguasai pasar dengan jangkauan yang sangat luas sedangkan perusahaan B yang memproduksi produk yang sama sulit sekali bersaing sehingga produk yang dihasilkan oleh perusahaan B banyak yang tidak laku dijual. Sehingga manajer perusahaan B memutuskan untuk memata-matai perusahaan A yang sukses dalam melakukan pemasaran produknya atau biasa dikenal dengan istilah spionase. Perusahaan B mengrim mata-mata untuk mencari informasi rahasia dari perusahaan A. Ternyata spionase yang dilakukan oleh perusahaan B membuahkan hasil dan ide dan informasi-informasi oleh intelijen perusahaan B langsung dipraktekkan pada produknya dan ternyata sukses menguasai pasar. Direktur Perusahaan A yang merasa informasi pentingnya dicuri ini merasa dirugikan dan mengambil keputusan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib karena perusahaan B telah mencuri ide-ide yang dimiliki perusahaan A sehingga perusahaan A melaporkan perusahaan B tersebut ke polisi dan ingin membawanya ke meja hijau. Setelah diselidiki ternyata didapatkan fakta bahwa perusahaan B terbukti bersalah dan dijatuhkan denda oleh pengadilan.
Lalu perusahaan A menuntut ganti rugi terhadap perusahaan B. Namun, karena tuntutan yang diminta oleh perusahaan A begitu besar dan perusahaan B tidak dapat mengganti kerugian yang diderita oleh perusahaan A maka perusahaan A berinisiatif untuk menarik tuntutannya terhadap perusahaan B dan sebagai solusi dari permasalahan tersebut maka perusahaan A mengajukan kerjasama dengan perusahaan B yaitu dengan membentuk kartel agar tidak timbul persaingan tidak sehat antara kedua perusahaan tersebut. Dan dengan dibentuknya kartel diantara kedua perusahaan tersebut maka masalah yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik. Dari peristiwa diatas terlihat bahwa manajer perusahaan B salah dalam mengambil keputusan dengan memata-matai perusahaan A dan tindakan tersebut malah berdampak buruk bagi perusahaan B itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar